Rabu, 29 Desember 2010

Investasi Jaringan Komputer pada Sebuah Organisasi/Perusahaan dengan Studi Kasus

Pada banyak organisasi besar, organisasi tersebut memiliki kantor-kantor cabang yang tersebar di banyak tempat. Kantor cabang-kantor cabang tersebut tentu memiliki kebutuhan untuk saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Pada masa-masa awal jaringan komputer, solusi yang biasa digunakan adalah dengan membangun jaringan privat yang mengubungkan seluruh kantor cabang yang ada atau yang biasa disebut dengan Wide Area Network (WAN). Dengan berkembangnya jaringan Internet, solusi dengan membangun WAN, menjadi solusi yang sangat mahal dan tidak fleksibel. Dengan berkembangnya Virtual Private Network, sebuah organisasi dapat membangun jaringan privat maya diatas jaringan publik untuk menghubungkan seluruh kantor cabang yang dimilikinya.
Pada dasarnya, VPN adalah perkembangan dari network tunneling. Dengan tunneling, dua kelompok jaringan komputer yang terpisah oleh satu atau lebih kelompok jaringan computer diantaranya dapat disatukan, sehingga seolah-olah kedua kelompok jaringan computer tersebut tidak terpisah. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan enkapsulasi terhadap paket jaringan yang dikirimkan. Tunneling ini bersifat transparan bagi pengguna jaringan komputer di kedua sisi kelompok jaringan komputer. Hanya router di kedua sisi kelompok jaringan komputer yang melakukan proses enkapsulasi yang mengetahui adanya tunnel tersebut. Imbal baik dari proses tunneling adalah Maximum Transfer Unit (MTU) setiap paket yang dikirim menjadi lebih kecil, karena diperlukan ruang tambahan untuk menambahkan header IP hasil enkapsulasi paket yang dikirimkan. Berkurangnya MTU dapat menyebabkan berkurangnya kecepatan transfer data antara dua host yang sedang berkomunikasi. Salah satu implementasi dari tunneling adalah mobile IP. Dengan mempergunakan mobile IP, seorang pengguna dapat selalu mempergunakan alamat IP yang dia miliki dimanapun pengguna tersebut berada. Implementasi lainnya adalah dengan menambahkan proses kompresi data yang akan dikirimkan melalui tunnel yang sudah dibuat. Dengan cara ini, makan dengan ukuran bandwidth yang sama, besar data yang dikirimkan dapat lebih besar, sehingga meningkatkan kecepatan transfer data. Seluruh sifat dasar dari network tunneling dimiliki oleh VPN, ditambah dengan proses enkripsi dan dekripsi. Dengan menggunakan VPN, seluruh data yang dikirimkan oleh sebuah pengguna jaringan komputer di sebuah kelompok jaringan komputer ke kelompok jaringan komputer lainnya yang terhubung dengan VPN akan melalui proses enkripsi, sehingga tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak lain yang berada pada jalur pengiriman data.

Implementasi jaringan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan leased line. Namun biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastuktur jaringan yang luas menggunakan leased line sangat besar. Di sisi lain perusahaan ingin mengoptimalkan biaya untuk membangun jaringan mereka yang luas. Oleh karena itu VPN dapat digunakan sebagai teknologi alternatif untuk menghubungkan jaringan lokal yang luas dengan biaya yang relatif kecil, karena transmisi data teknologi VPN menggunakan media jaringan publik yang sudah ada (mis. internet).

 STUDI KASUS :
Sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta dengan 4 kantor cabang (Medan, Surabaya, Samarinda dan Makasar) akan membuat suatu jaringan yang akan menghubungkan ke-5 kantor tersebut. Aplikasi yang akan berjalan di Jaringan adalah sistem informasi perusahaan yang berbasis internet dan hanya membutuhkan bandwith 512 Kbps. Maka rancangan yang cocok adalah menggunakan transmisi data teknologi VPN (Virtual Private Network). Karena VPN menggunakan media jaringan publikyang sudah ada yaitu internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar